Pramuka adaptif merupakan pramuka yang bisa beradaptasi di berbagai kondisi, salah satu slogannya yaitu “Siap, Sedia, Setiap Saat”. Pramuka memiliki jiwa yang siap menghadapi berbagai tantangan yang ada disekelilingnya, seorang yang bisa bersedia menerima keadaan dan berusaha untuk bangkit pada setiap saat kapanpun dan dimanapun. Maka, seseorang yang berjiwa pramuka seharusnya sangat bisa bertahan pada masa yang sulit. Pandemi Covid-19 sudah mengubah segalanya, sudah lebih dari 2 tahun kita bertahan ditengah keterbatasan, keadaan menuntut kita untuk bisa beradaptasi dengan cepat, bahkan beberapa aktivitas harus dilaksanakan secara online, tentu kita harus bisa menyesuaikan diri dan belajar dengan cepat tentang perkembangan teknologi yang bisa menjadi salah satu jalan untuk beraktivitas ditengah keterbatasan. Tidak mudah melalui ini semua, karena kondisi pandemi dipenuhi dengan tantangan dan ketidakpastian. Tentunya kita sebagai insan manusia harus bisa bangkit hadapi keadaan, maka peran pramuka adaptif sangat diperlukan sebagai bentuk kebangkitan pramuka ditengah keterbatasan.
Pada tahun 2022 saatnya kita harus benar-benar bangkit, pramuka dengan inovasinya terus melakukan transisi dari kegiatan online, hybrid, hingga akhirnya bisa melakukan kegiatan offline dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Setelah masa pandemi terlewati, selanjunya disebut sebagai Endemi, tentunya untuk kembali lagi pada keadaan yang normal kita harus bisa beradapatasi kembali dalam melaksanakan kegiatan secara offline, banyak pekerjaan rumah yang harus segara dibenahi karena dampak pandemi yang mengharuskan pramuka beraktivitas secara online, sehingga tidak jarang kesiapan untuk melaksanakan kegiatan offline sangat penuh tantangan, kurangnya pengalaman dan sarana prasarana yang kurang memadai, namun hal ini tidak menyurutkan pramuka untuk bangkit mentransisikan diri menuju kegiatan yang kembali normal.
Adaptasi pramuka pada masa endemi perlu perjuangan yang luar biasa, karena para generasi baru pramuka sudah terbiasa berkegiatan online, sehingga untuk kegiatan offline perlu belajar lebih banyak dan harus dilakukan pendampingan oleh kakak-kakak yang sudah berpengalaman, hal yang mulai kami terapkan di Pramuka Universitas Brawijaya sebagai bentuk usaha untuk terus melakukan transisi kegiatan untuk dilakukan secara offline dan harapannya dapat menjadi tips untuk kakak-kakak pramuka lain yang sedang dalam masa transisi, agar generasi selanjutnya mempunyai pengalaman untuk melaksanakan kegiatan secara offline. Kegiatan dapat diawali dengan melakukan bonding anggota pramuka untuk merekatkan kembali keanggotaan dan kekeluargaan, karena sudah lama kami tidak bertemu, saling bertegur sapa dan bercanda gurau bersama, kegiatan itupun sukses sebagai awal perekatan anggota. Selanjutnya menjalin silaturahim dengan berbagai pramuka perguruan tinggi di Kota Malang, tentunya dari situ kami mengambil banyak pengalaman baru dan mempelajari dan sebisa mungkin menerapkan pengalaman yang didapatkan. Sisi positif lainya, jalinan kerjasama dan relasi menjadi begitu erat. Kegiatan terus berlanjut untuk satu tahun yang penuh dengan kebangkitan dalam beradaptasi kembali mengadapi endemi, tentunya banyak rencana kegiatan yang akan kami jalani secara offline, penuh harapan yang indah dan kebangkitan yang menggembirakan.
Perjalanan jauh yang kami jalani, tentunya akan dimulai kembali, Pramuka Universitas Brawijaya juga memiliki Gugusdepan lengkap mulai dari SMA, SMP, dan SD BSS yang akan memasuki kegiatan belajar-mengajar secara hybrid/offline, sehingga kegiatan pramuka Gugusdepan lengkap harus mulai kami jalani kembali. Demi mengasah dan mendidik jiwa muda, generasi harapan bangsa. Keunikan Gugusdepan lengkap yaitu kami merasa memiliki keluarga besar yang tentunya akan bisa bangkit hadapi keadaan sulit, menuju keadaan yang penuh dengan harapan, kegiatan yang kami laksanakan kedepannya, sangat membutuhkan dukungan dari banyak pihak, mulai dari pihak universitas, seluruh pihak Gugusdepan lengkap dan berbagai pihak ekternal lainnya, dukungan berupa memfasilitasi kami untuk berinovasi dan berani mengambil porsi lebih dalam kebangkitan pada masa endemi, maka Pramuka UB bisa menjadi Pramuka yang Adaptif Menghadapi Endemi.
Penulis: Wari
Editor: Dhita Zalzabila Angelita